Paradigma Pendidikan Kritis di Pesantren
Abstract
Persepsi salah kaprah tentang sistem pendidikan di pesantren terlanjur berkembang, karena dilihat dari aspek kurikulum, proses pembelajaran dan model kepemimpinan yang cenderung tidak sesuai dengan model pendidikan untuk membentuk wawasan berpikir. Oleh sebab itu, upaya-upaya membangun persepsi tentang pendidikan berwawasan berpikir di pesantren sudah saatnya untuk dilakukan, sehingga pesantren tidak lagi dianggap sebagai lembaga pendidikan Islam yang identik dengan lokasi terpencil, tidak manusiawi, metode pembelajaran yang monoton dan pesantren pembentuk santri berpikir ekstrim. Pendidikan kritis di pesantren secara praktis telah dilakukan, tetapi secara teoritis konseptual belum banyak dilakukan. Sehingga terbentuk sebuah paradigma berpikir yang didasarkan atas segala sesuatu yang sudah ada dan terjadi sebelumnya. Paradigma tersebut dianggap benar dan dijadikan sebagai tolak ukur dalam berbuat, bersikap dan berperilaku di dalam kehidupan di pesantren.